Bagi yang sudah pernah belajar bahasa pemrograman sebelumnya, tentu tahu
 bahwa kita harus mendeklarasikan variabel yang akan kita gunakan dalam 
program kita di awal. Deklarasi meliputi nama variabel, jenisnya, 
panjangnya, global atau lokal, dll yang bikin pusing.
 
Nah, kalau di PHP, kita tidak perlu mendeklarasikan variabel kita di awal program, perlu variabel, tinggal pakai. Gitu.
Dalam bagian ini kita akan mempelajari mengapa kita perlu variabel, dan 
bagaimana cara menggunakannya di PHP. Percaya deh, gampang banget 
hehehe.
Baiklah, jika sobat perhatikan, sampai saat ini, apa yang sudah kita 
lakukan hanyalah membuat PHP mencetak teks baik hasil output fungsi 
(akan kita bahas lebih detil nanti) serta menggunakan perintah echo dan 
print.
Apakah itu sudah cukup menjadikan kita sebagai programmer? Walah, ya 
belum toh. Untuk itu, mari sekarang kita masuk lebih dalam lagi dengan 
mencoba mengenal variabel. Variabel ini merupakan salah satu materi 
penting yang wajib sobat Blog' jojo pelajari dalam PHP, jadi, perhatikan 
baik-baik ya!
Agar mudah memahaminya, coba bayangkan sebuah variabel sebagai sebuah 
wadah. Nah, berbeda dengan wadah yang biasa kita gunakan, variabel ini 
akan digunakan untuk menampung satu atau beberapa nilai (bagi yang udah 
jago, skip aja nih paragraf). Dengan kata lain, variabel ini adalah 
tempat yang digunakan oleh 
PHP untuk menyimpan informasi dan 
meneruskannya ke berbagai tempat.
 
Variabel ini bisa diteruskan ke dokumen lain, fungsi dan sebagainya.
Untuk memberikan gambaran lebih jelas, saya coba gunakan pendekatan yang
 mudah-mudahan lebih baik. Sobat yang pernah belajar matematika tentu 
pernah mengingat variabel dalam persamaan kan? Sobat tentu masih bisa 
mengingat persamaan sederhana ini "x+3=7"
Dalam persamaan tersebut, x adalah variabel, dan dengan sangat mudah, Sobat  bisa mengetahui bahwa isi variabel x adalah nilai 4.
Persis sama… variabel dalam PHP kira-kira berfungsi seperti itu, 
menampung sebuah nilai, dengan sedikit penambahan kemampuan yaitu 
variabel dalam PHP dapat kita gunakan lagi dalam file atau fungsi lain. 
Jangan khawatir, sobat akan merasa lebih jelas setelah mempelajari 
contoh yang akan saya sampaikan di bawah nanti.
Alasan mengapa variabel begitu penting dalam PHP adalah karena pada saat
 sobat membuat halaman web dinamis (halaman yang dapat merespon input 
dari user) maka sobat akan bergantung pada data yang dikirimkan antara 
halaman web. Pada saat itulah sobat harus menggunakan variabel. Variabel
 merupakan mekanisme utama dalam pengiriman data seperti ini.
Kayaknya sih, cara paling gampang untuk menerangkan cara kerja variabel 
dalam PHP adalah dengan menunjukkan aksi mereka dalam contoh ya? Namun 
sebelum itu, perlu diingat ada 3 hal yang dapat sobat lakukan dengan 
variabel:
- Menyimpan nilai dengan memberi nilai pada mereka. Kadang disebut juga dengan istilah inisialisasi variabel,
 
- Mengubah nilai dalam variabel, tentu saja jika sudah di isi sebelumnya,
 
- Mengakses variabel (artinya sobat bisa membaca nilai dari variabel itu dan melakukan hal yang diperlukan terhadap mereka).
 
Okeh, setelah sobat mengetahui tentang apa saja yang bisa sobat lakukan 
dengan variabel, mari kita pelajari lebih dalam dengan menggunakan 
contoh.
Pertama, sobat perlu mengetahui bahwa variabel dalam PHP dimulai dengan tanda dolar ("
$").
 Dalam kode di bawah ini , kita akan mengisi variabel, menggunakannya, 
kemudian mengupdate isinya untuk kemudian digunakan lagi. Nilai yang ada
 dalam variabel dapat diubah kapanpun kita mau.
Mari kita perhatikan script pendek berikut ini. Jangan khawatir, Saya 
akan coba jelaskan secara detail apa yang terjadi pada masing-masing 
baris.
1 
2 
3 
4 
5 
6 
7 
 | 
<?php 
$isi_variabel = "Ini isi awal variabel!"; 
print ("Menampilkan isi variabel awal : $isi_variabel"); 
print ("<p>"); 
$isi_variabel = "Ini isi Variabel setelah diupdate!"; 
print ("Isi variabel setelah diupdate : $isi_variabel"); 
?> 
 
 | 
 
 
Hasil dari kode tersebut adalah sebagai berikut:
 KETERANGAN :
Baris 1 memberitahu browser bahwa : “Kode PHP mulai di sini”.
 Baris 2 buat variabel $isi_variabel sekaligus mengisinya dengan nilai awal berupa kalimat “Ini isi awal variabel!”.
 Baris 3 tampilkan kalimat pengantar untuk variabel $isi_variabel dan sekaligus menampilkan nilai dari $isi_variabel
 Baris 4 membuat tag dalam HTML untuk membuat paragraf baru.
 Baris 5 Mengupdate isi variabel $isi_variabel dan mengisinya dengan kalimat “Ini isi Variabel setelah diupdate!”.
 Baris 6 tampilkan kalimat pengantara kedua dan nilai untuk isi variabel $isi_variabel yang baru.
 Baris 7 ngasih tahu si Browser bahwa kode PHP sudah berakhir.
Ok, sekarang sobat seharusnya udah bisa melihat bahwa variabel 
$isi_variabel digunakan sebagai semacam wadah yang dapat menampung nilai
 yang bermacam-macam (Kita juga bisa mengisi berbagai jenis variabel ke 
dalam variabel yang sama, misalnya setelah kita isi dengan variabel 
numerik, langsung bisa kita update isinya menjadi varaibel karakter. Hal
 ini umumnya tidak bisa dilakukan bahasa pemrograman lain). Kita baru 
saja mengisi variabel dan memanggil isinya dalam sebuah skrip yang sama,
 namun kekuatan PHP yang masih tersembunyi adalah bahwa kita dapat 
mengisi variabel kita di suatu halaman web, misalnya sebuah form isian 
yang harus diisi pelanggan kita dan kemudian menggunakan variabel 
tersebut kemudian di halaman web lain.
Sintaks untuk mengeset variabel adalah dengan:
- Mendefinisikannya dengan tanda = ($isi_variabel=”Ini isi awal variabel!”);
 
- Menggunakan tanda kutip jika megisinya dengan string atau huruf ("Ini isi awal variabel!"; angka tidak memerlukan tanda kutip);
 
- Akhiri setiap baris dengan titik koma.
 
Kemudian sobat dapat memanggilnya dengan mengacu pada nama variabel 
($isi_variabel pada baris 3 dan 6 – perhatikan bahwa saat memanggil 
variabel kita tidak menggunakan tanda kutip).
Sobat dapat menamai sebuah variabel dengan nama apapun selama mengikuti aturan berikut ini :
- Terdiri dari huruf, angka dan karakter garis bawah (karakter _ seperti dalam $isi_variabel"),
 
- Bukan merupakan kata kunci PHP (misalnya print).
 
Hati-hati : nama variabel adalah case sensitif (sehingga variabel 
$variable akan berbeda dengan $VARiable), ya seperti hal nya password fb
 kita aja.
Sebagai tips, sobat sebaiknya membuat nama variabel yang memiliki arti 
tertentu sehingga sobat lebih mudah memahaminya seandainya beberapa 
tahun kemudian terpaksa harus membaca kode tersebut lagi.
Dalam contoh-contoh kita tadi, kita mengisi variabel dengan teks alias 
string. Variabel juga dapat menampung nilai berupa angka dan lainnya 
(obyek, array, booleans).
Catatan akhir : Satu hal yang biasanya menjadi pertanyaan adalah 
penggunaan tanda kutip. Kita bisa menggunakan tanda kutip tunggal maupun
 ganda untuk mengisi teks, misalnya :
1 
 | 
print ("Saya berkunjung ke cheater-handal!"); 
 
 | 
 
 
Baris ini akan mencetak teks :
Saya berkunjung ke cheater-handal!
Jika sobat ingin agar tanda kutip yang kita sayangi itu ikut tampil, sobat harus menambahkan karakter "
\"
 di depannya yang memberitahukan PHP bahwa tanda kutip sesudahnya bukan 
merupakan bagian dari kode, melainkan bagian dari kalimat. Cara ini 
dikenal dengan istilah escape characters. Atau bisa juga dengan 
menambahkan tanda kutip tunggal sebelum tanda kutip gandanya. Dengan 
demikian, jika sobat ingin menampilkan tulisan "Saya berkunjung ke cheater-handal!" (lengkap dengan tanda kutipnya juga), kode sobat akan seperti 
ini :
1 
 | 
print ("\"Saya berkunjung ke cheater-handal!\""); 
 
 | 
 
 
atau
1 
 | 
print (' "Saya berkunjung ke cheater-handal!" '); 
 
 |