apasih Overclock itu ?
Overclock adalah suatu proses dimana membuat komponen komputer berjalan melebihi standar atau berjalan dalam kecepatan lebih tinggi dibandingkan dengan kecepatan defalut nya.
contoh : misalnya prosessor kita mempunyai kecepatan core 2 duo E7400 2.8 Ghz maka kalou di over maka akan menjadi 3.2 Ghz.
tujuan overclock ini bagi gemer yang suka sekali dengan kualitas bagus dalam hal gemes,karena mempunyai performa tinggi dan bagus, dengan demikian prosesor yang harganya murah bisa menjadi prosesor yang sebanding dengan prosesor yang mahal
nah kalo udah pada tau Konsep dari Overclock itu sendiri , sebenarnya banyak periferal komputer yang dapat di overclock salah satunya Processor dan VGA.
nah untuk memulai Overclock Processor itu banyak langkah" yang harus diteliti :D


Langkah Pertama - Kenali Terlebih Dahulu Komponen Komputer Anda

Sebelum melakukan Overclocking, kenali terlebih dahulu spesifikasi PC/Komputer anda. Seperti (Motherboard, RAM/Memory , Processor , VGA Card, dan PSU (Power Supply Unit) )

Langkah Kedua - Perlu Anda ketahui Jenis dan Merek Hardware Yang Cocok Untuk Overclocking

Cari tahu lebih banyak tentang Chipset dan Motherboard yang akan Anda gunakan. Chipset ini yang akan memberi tahu seberapa besar kemampuan Motherboard untuk kinerja Processor Anda saat di Overclocking.
Untuk mengetahui Chipset yang digunakan pada motherboard, bisa dilihat dari tipe mobo (Motherboard) yang saat ini Anda gunakan. Bisa juga mengunakan Software Lavalys Everest misalkan : Asus Abit IX-38 Quad GT berarti yang digunakan adalah Chipset Intel X38.
Dibawah ini adalah daftar dari chipset keluaran INTEL yang kemampuannya sudah tidak diragukan lagi untuk dilakukan Overclock.

Beberapa Macam Chipset Keluaran Intel

P965
P35
X38
P48
X48
P45
X58 (Core i7 / Nehalem)


Apakah Daftar chipset diatas adalah salah satu Chipset yang Anda gunakan??? Jika tidak, bukan berarti Anda tidak bisa melakukan Overclocking. Sebenarnya pada dasar OC tidak diberpatokan dengan jenis chipset yang digunakan. perbedaannya hanya, jika mengunakan chipset yang ada dalam daftar diatas, hasil OC yang kalian lakukan akan lebih dahsyat.

Beberapa Macam Motherboard Yang Bagus Untuk Overclocking

Asus = Sudah memiliki nama yang kawakan didunia komputerisasi. Dan juga terkenal pada fitur-fiturnya yang lengkap, akan tetapi untuk performa OverClock, masih berada setingkat dibawah DFI dan Biostar.

DFI = Untuk Mobo yang satu ini Opsi BIOS nya memang terkenal rumit, karena memang Mobo ini disiapkan untuk Overclock yang sangat tinggi. Biasa juga disebut Perfect choice for enthusiast overclocker.

Biostar = Keuntungan Mobo ini adalah harganya murah, dan kemampuannya bisa diandalkan. Pas sekali untuk Anda yang suka dengan menu opsi overclock pada BIOS Mobo ini sangat mudah dimengerti dan dipahami. Akan tetapi, khusus untuk Biostar yang berseri TP35 / TP45 saja. Untuk yang lainya lupakan saja.

Abit = Untuk Performanya cukup lumayan karena didukung oleh fasilitas yang lebih baik kalau dibanding dengan Biostar, sangat pas untuk para pemula yang baru belajar overclocking. Dengan budget biaya yang terbatas.

Gigabyte = Untuk Mobo ini gunakan yang seri DQ6 seri ini merupakan Versi High End-nya Gigabyte, atau bisa juga mencoba seri yang Flagship EP45 Extreme. Anda pasti akan sangat terpuaskan dengan hasilnya.

Langkah Ketiga - Sebelum Memulai Melakukan Overclocking
  1. Pasti Overclock akan membuat membuat sistem yang berjalan tidak stabil, itu adalah salah satu tantangan bagi Anda untuk menyetabilkannya di suatu titik nilai tertentu.
  2. Jangan hanya berpegang pada Angka genap. Contohnya Misal menaikan FSB Processor dari angka 200 ke 400, itu bukan hasil maksimalnya. Karena kemungkinan angka masih bisa bertambah dari 400Mhz menjadi 433Mhz. Jadi tantangannya disini adalah menemukan angka maksimal dari FSB Processor Anda.
  3. Sekedar penambah pengetahuan, tidak semua processor yang sama Merk dan Serinya bisa di OverClock dengan hasil angka Frekuensi GHz yang sama juga. Misalkan, Core2Duo E8500 yang setelah di Overclock dan hasilnya adalah 3,16 GHz menjadi 6,2 GHz belum tentu hasilnya sama dengan E8500 yang misalkan akan kita pakai. Apakah penyebabnya? Begini, semua processor pada dasarnya sama dibuat dalam bentuk dan wadah yang sama. Yang membedakan adalah hasil setelah dites. Pasti Anda pernah melihatnya, misalkan Processor E2xxx dites yaa, dan apabila hasilnya bisa tembus melewati angka 1,8 Ghz maka Processor itu akan diberi label E2180 (2,0GHz), akan tetapi jika hanya berhasil diangka 1,6GHz maka labelnya juga akan E2160. Nah seperti itulah penjabaranya.
  4. Tombol Reset atau Jumper Clear CMOS = Ini adalah poin dimana jika Anda tidak mengetahuinya, maka lebih baik Anda mengurungkan niat untuk OverClock. Jumper Clear CMOS adalah tombol Reset, yang memberi perintah mereset BIOS ketika gagal masuk kedalamnya. Biasanya tombol ini terletak disekitar bagian batery CMOS
Langkah Keempat - Overclocking
Nah sampailah kita pada Langkah Klikmaks dari Artikel ini :
Dibawah ini adalah Menu BIOS (Basic Instruction Operating System). Disinilah tempat Anda akan melakukan Overclock Processor untuk mendapatkan hasil angka yang maksimal. Sekarang coba Anda lihat dibaris pertama sebelah kiri, disitulah tempat informasi tentang processor Anda, misalkan frekuensi komputer Anda, Multiplier, Voltase,dll.
 

Frekuensi Processor 
Rubahlah Frekuensi Processor Anda sedikit demi sedikit lakukan bertahap hingga angka diatasnya, setiap 10MHz atau 5MHz saja cukup, akan lebih baik lagi kalau per 2-3Mhz nya saja, lalu save and exit. Apabila dikemudian ternyata Anda tidak bisa masuk bios kembali, atau terdengar bunyi yang berasal dari CPU, maka yang harus Anda lakukan Adalah merubah kembali posisi jumper dan melakukan pengesetan ulang. Karena settingan Anda sebelumnya tidak bisa dijalankan oleh Motherboard. Sudah paham kan sampai dilangkah ini.

Perbandingan Antara FSB dan RAM

Hitung perkiraan agar Memori yang kalian gunakan tidak menjadi penghambat ketika Anda melakukan OverClock. Karena yang sudah banyak terjadi, Memori yang digunakan tidak memadai untuk melakukan Overclock dan berhenti ditengah jalan, hanya karena Memori yang tidak mampu untuk melanjutkan.

Kemampuan Memori bisa dilihat dari PC6400, PC5300, PC4200 dan dibagi 8.

DDR2- PC 6400 artinya memori berjalan di 6400 : 8 = 800MHz
DDR2- PC 5300 artinya memori berjalan di 5300 : 8 = 667MHz
DDR2- PC 4200 artinya memori berjalan di 4200 : 8 = 533MHz

Cara Untuk Mengetahui Frekuensi Memory dan Processor

Contoh kita akan memakai E2160 (9 x 200MHz).
Rasio 1 : 1 --- Apabila FREQ PROCIE 200MHz, maka FREQ RAM dikali 2, yaitu yang didapat 400MHZ.Rasio 3 : 2 --- Apabila FREQ PROCIE 200MHz, maka FREQ RAM ( 2 dikali 3 dibagi 2, hasilnya 3 ), yaitu 600MHZ.
Rasio 4 : 5 --- Apabila FREQ PROCIE 200MHz, maka FREQ RAM ( 2 dikali 4 dibagi 5, hasilnya 1, 6 ), yaitu 320MHZ.
Rasio 2 : 1 --- Apabila FREQ PROCIE 200MHz, maka FREQ RAM ( 2 dikali 2 dibagi 1, hasilnya 4 ), yaitu 800MHZ.

Pengetahuan Tentang Blue Screen atau Layar Biru

Itu adalah tanda jika ada settingan yang salah dalam BIOS Anda. Kebanyakan dibarengi dengan bunyi beeb pada mobo tertentu. Disini Anda tidak perlu binggung, karena itu adalah sebagian masalah kecil dalam dunia Overclock. Penyebabnya bermacam-macam yang bikin komputer tidak mau menyala.
berikut ini masalah-masalah kecil yang biasa terjadi selama melakukan proses OverClock :
  1. Memori yang tidak sesuai kemampuan kerja Processor
  2. Voltase Northbridge dan Southbridge pada CPU (bisa masuk BIOS tetapi tidak bisa masuk ke Windows)
  3. Kesalahan dalam pengesettan Jumper BIOS
Langkah Keenam - Pengecekan
1. Menjaga Kestabilan Processor
Kebanyakan proccessor hanya bisa stabil diawal setelah melakukan Overclock. Butuh waktu sekitar 7-8 jam untuk mengetahui komputer itu berjalan dengan stabil ataukah tidak.
2. Suhu
Jaga suhu Processor Anda agar tidak sampai pada panas 60C, bertujuan agar komputer Anda awet dari kerusakan.
 
 
Read More >>
  PAHLAWAN YANG DIOLOK-OLOK?



Beberapa waktu lalu, foto ini sempat menjadi bahan olok-olokan di forum sosmed. Saya sebenarnya sangat tidak setuju dengan prilaku konyol itu, siapapun yang ada di foto tersebut, ia tetap orang tua yang layaknya harus kita hormati. Barusan tiba-tiba seorang memberitahu bahwa orang tua yang ada di foto itu sesungguhnya bukan orang sembarangan. Katanya,ia yang bernama Anwar adalah mantan seorang komandan kompi berpangkat Letnan yang pernah menghadapi Jepang, Inggris dan Belanda di Sumatera Selatan. Saat melakukan penyusupan ke Payakumbuh, ia tertangkap Belanda dan mengalami siksaan berat di penjara Padang (dipukuli dan disuruh minum air kencing).

Saya tidak tau saat ini nasibnya bagaimana, tapi pada 2008 lalu koran PosMetro sempat mengangkat nasib sang pejuang tersebut yang saat diwawancara berprofesi sebagai seorang pengemis di Kawasan Simpang Potong, Kota Padang. Rasanya kalau saya punya "amunisi cukup" saya ingin ke Padang dan menemuinya sekarang juga, sekadar untuk menghargai orang yang pernah menjadikan dirinya "bemper" untuk perjuangan negeri saya. Jika ada yang tau nasibnya sekarang, tolong, tolong..kasih tau saya. Terimakasih (hendijo)



Untuk tau siapa ortu ini, silakan lihat link ini ( walaupun saya agak kecewa tulisan yang ada di link tersebut "sangat kurang dan tidak jelas") http://komunitas-cinta-pejuang-indon...gemis-1_6.html
 

SENIN 28 Juli 2008, Simpang Potong, Kota Padang. Sebentuk tubuh tua ringkih, tampak terduduk lesuh. Tanpa alas di atas trotoar berwarna coklat. Tubuhnya hanya terbungkus kemeja buram. Kepalanya, juga tertutup kopiah hitam yang tampak sudah digerogoti usia. Kopiah itu, seolah setia menutupi rambutnya yang memutih.

Lelaki tua itu bernama Anwar berumur 94. Tanah Kuranji adalah tempat pertama yang menyambut kelahiran Anwar. Wajahnya keriput, dipenuhi bulu-bulu kasar berwarna abu-abu. Dengan gigi yang hanya tinggal dua, mulut Pak tua tampak komat-kamit, menyeringai. Sesekali, tangannya menengadah, pada setiap manusia yang berlalu. Berharap belas kasihan dan secarik uang untuk pengisi perutnya yang mulai minta diisi. Namun semua tampak acuh. Anwar tak putus asa, tangannya semakin dijulurkan.

Anwar tak punya rumah. Hidupnya hanya numpang di rumah warga Koto Baru, orang yang berbaik hati menampung tubuh ringkihnya. Hidup sendirian di hari tua ternyata membuat Anwar harus mengalah pada kerasnya dunia. 10 tahun sudah Anwar jadi pengemis. Hanya menengadahkan tangannya, itulah cara Anwar bertahan hidup. Maklum, usia yang hampir satu abad tak ada yang bisa dikerjakannya. Tulangnya rapuh.

Jangan tanyakan keluarga pada Anwar, sebab, itu hanya akan membuatnya menangis. "Saya tak punya keluarga. Istri saya sudah meninggal tahun 1960. Bersama bayi yang dikandungnya. Mati karena kurangnya gizi" terang Anwar. Air mata bening menjalar di pipi keriputnya.

Tak seperti pengemis lainnya, yang kebanyakan terbelakang dan tak pernah mengenyam pendidikan. Anwar lain. Tiga bahasa asing, Bahasa Jepang, Ingris dan Belanda dikuasainya. Bahkan waktu berdialog dengan POSMETRO sesekali lontaran ucapan berbahasa Belanda pun diucapkannya. Anwar fasih, lidah tuanya seakan sudah biasa melafazkan ucapan bahasa asing tersebut.




 foto asli
 
Semakin penasaran dengan "Pak Tua Simpang Potong" itu, Penulis pun mulai menjejeri langkah Anwar. Mencoba mengorek lebih dalam tentang dirinya. Siapa gerangan Anwar, sudah rapuh tapi kuasai tiga bahasa? Ada sesuatu cerita tersembunyi dari lembar hidup Pak tua dan itu membuat hasrat penasaran penulis kambuh!. Dua hari menyatroni Anwar di simpang Potong, akhirnya Penulis tahu kalau Anwar bukan pengemis sembarangan. Catatan sejarah terpampang dari celoteh Pak Tua itu.

Memang sekarang Anwar hanyalah pengemis tua yang menyedihkan. Hidupnya tak tentu arah. Tapi, jika merunut sejarah "tempo doeloe" Anwar adalah pemuda gagah yang ikut mengokang senjata melawan para penjajah. Pangkat yang disandang Anwarpun tak main-main, Letnan Satu, Komandan Kompi 3 Sumatra Bagian Selatan. Itulah daerah Anwar waktu menjabat sebagai serdadu bangsa untuk mengusir penjajah. Bukankah luar biasa "si Anwar Muda"?.

"Saya bekas tentara Sumatra Selatan. Di bawah pimpinan Bagindo Aziz Chan (Pejuang Pakistan -+) saya menjadi komandan Kompi 3 untuk berpetualang, melintasi medan demi menyerang Belanda. Tak terkira berbagai kisah pilu yang saya alami saat perang bergejolak. Tapi, untuk bangsa itu semua belum apa-apa. Hanya satu hal yang membuat kami bangga waktu pulang dari medan perang. Bangga jika membawa topi serdadu Belanda, itu jadi kebanggaan tersendiri dan membuat kita merasa terhormat,"ulas Anwar menatap kosong.

Lubang kecil bekas hantaman peluru yang menghiasi kaki kananya, menjadi bukti keikutsertaan Anwar berjuang untuk bangsa.

"Kaki ini ditembus peluru di Jalan Jakarta (sekarang bernama Simpang Presiden). Waktu itu hari masih pagi. Bangsa kita baru saja membuat perjanjian dengan Belanda (Perjanjian Linggar Jati). Tapi Aziz Chan menentang perjanjian itu. Belanda marah dan mengamuk. Menyerang membabi buta di tengah Kota. Hasilnya, ya kaki ini kena tembak waktu mau pulang ke Posko," terang Anwar.

Bukan sekali Anwar kena tembak, bahkan, pengap dan lembabnya dinding jeruji besi pun telah dua kali Anwar rasai. "Empat tahun saya dibui. Tertangkap waktu bergerilya, dari Padang dengan tujuan Payokumbuah yang waktu itu (tahun 1946) sedang bergejolak. Tapi sial, melewati Padangpanjang saya tertangkap Belanda. Waktu itu, peluru habis sementara kaki saya masih terbalut secarik kain yang menutupi lubang timah panas. Saya digiring, kaki dirantai, diberi golongan besi, " ungkap Anwar mencoba merunut kembali petualangan masa lalunya.

Di Panjang Panjang, Anwar diperlakukan tak senonoh oleh tentara Belanda. Hantaman bokong senjata, sayatan belati sampai minum air kencing "sang meneer" pun hampir tiap hari menyinggahi kerongkongan Anwar. Namun Sang Letnan tetap tegar. Kepalanya tetap tegak, walau kucuran darah dari pelipisnya tak pernah berhenti.

"Penjara dulu, bukan seperti sekarang. Dulu, tangan di ikat kawat berduri, kaki di ikat dengan rantai yang diberi golongan besi. Saban hari kena pukul. Bahkan, Untuk minum, mereka memberi air putih yang di campur kencing," celoteh Anwar.

Soal Nasiolisme, Anwar bak " Si Naga Bonar '' walau tua tapi kecintaannya pada Indonesia tak pernah surut. Terus berkobar. "Saya pernah ditanya belanda, apakah saya berjuang dan jadi tentara karena hanya sekedar kedudukan dan jabatan semata?. Saya jawab aja apa adanya, " "Aku berjuang untuk Negara, bukan kedudukan. Bila kelak aku mati di sini. Aku bangga, karena itu demi negara," ulas Anwar mengingat kembali peristiwa hidup yang masih segar dalam ingatannya.

Kemerdekaanpun sepenuhnya diraih Indonesia. Namun tak begitu bagi Anwar, tak ada penghargaan yang diterimanya. Pengorbanan dan perjuangannya yang dikibarkannya seorang Anwar seakan dilupakan. Anwar hilang di tengah gegap gempita eforia kemerdekaan. Ditambah kematian istri, seolah pembawa petaka. Anwar kehilangan semangat hidup. Sempat terjerumus ke dunia hitam. Anwar tobat. Tapi, hidup memang tak pernah berpihak pada Anwar. Semakin terlunta-lunta. Hingga jalan sebagai pengemispun jadi pilihan terakhirnya.

Tak ada tanda jasa, tak ada lencana penghormatan yang diterima Anwar dari Pemerintah. Bahkan gelar pahlawan veteranpun tak singgah pada Anwar. "Saya tak butuh apapun. Dulu, saya berjuang bukan untuk mendapatkan tanda jasa. Saya berjuang untuk negara. Tak perlu tanda jasa apalagi uang. Biarlah hidup begini, asal tak menganggu orang lain. Saya rela. Memang, angkatan saya yang ikut mengangkat senjata kebanyakan tenang dan menjalani masa tuanya dengan glamauran harta. Saya tak suka itu, bagi saya berjuang bukan untuk kemapanan masa tua, tapi untuk kemerdekaan bangsa. Biarlah orang memandang saya hina. Asal saya bisa tenang. Biarlah hanya makan sehari yang penting bangsa ini merdeka,"jawab Anwar tegar, segera berdiri, pergi minta segelas air kepada pedagang di depan Masjid AL-Mubarah, Sawahan.


Hari ini , Jumat (1/8) Penulis kembali berniat menemui Anwar. Namun, "Sang Letnan" menghilang dari Simpang Kandang. Dua onggok batu yang biasanya jadi sandaran Anwar kehilangan tuannya. Anwar raib. Padahal hari masih pagi, jarum jam baru berada di angka sembilan. Kemana Anwar?.

Kecewa dengan hilangnya Anwar, penulis mencoba menelusuri RTH (Ruang Terbuka Hijau) Imam Bonjol. Tempat biasanya Anwar tidur ketika penat datang mendera tubuh rentanya. Benar juga, tubuh renta Anwar tergolek diantara rumpun hijau Imam Bonjol. Namun ada yang lain dari penampilan Anwar hari ini. Bajunya tak hanya buram seperti kemarin, tapi lebih parah, kemeja biru yang dipakainya sudah tak berbuah. Mempertontonkan tulang-tulangnya yang kelihatan menonjol dibalut kulit keriput. Perutnya kempis. Sandalnyapun berlainan warna, hijau dan biru berbalut seutas tali plastik warna putih.

Mencoba mendekat, ternyata Anwar tertidur. Dadanya terlihat turun naik beraturan, membusung. Tulang dadanya semakin menonjol. Perlahan mata Anwar terbuka. Sesaat pandangannya kosong. "Tadi Saya pingsan nak, perut lapar. Padahal saya belum dapat apa-apa. Saya tak kuat berdiri. Untunglah ada seorang tukang becak yang kasihan pada saya. Membelikan saya sebungkus nasi telur. Tapi badan ini masih lemas," terang Anwar lesu.

Seperti sebelumnya, Walaupun tubuh rentanya masih lemah, Anwar tetap bercerita panjang lebar tentang kerasnya hidup yang dilewatinya selama 10 tahun hidup dijalanan. "Saya hanya kuat berdiri di simpang ini sampai pukul 11 siang. Tubuh ini sudah terlalu tua untuk lama-lama berdiri. Matahari terlalu garang. Berlainan benar waktu muda dulu, beratnya medan tempur selalu bisa saya taklukkan. Ah, sampai kapan tubuh ini bisa bertahan menunggu kepingan logam. Saya tak tahu," Anwar menerawang.

Perlahan, rentetan-rentetan kehidupan Anwar mulai terkuak. Celoteh panjang Anwar menguak tabir tersebut. Rupanya, Anwar juga pernah menjadi awak kapal barang berbendera Jerman. Lulus di Sekolah Sembilan (Belakang Tangsi) tahun 1930. Anwar mulai berpetualang. Dari tahun 1932 sampai 1939 Anwar berlayar. Dalam kurun waktu itu tak sedikit keragaman budaya yang dilihat Pak Tua.

"Saya lulus sekolah Belakang Tangsi 1930. Selanjutnya berlayar tujuh tahun mengelilingi Asia sampai ke Australia. Kemudian pulang untuk berjuang. Saya tak mau bersenang-senang di atas Kapal, sementara Bangsa kita sedang berjuang merebut kemerdekaan. Naluri kebangsaanlah yang memanggil jiwa ini untuk ikut berjuang,"
terang Anwar.

Anwar berpetualang, menyelusuri setiap pelosok Tanah Indonesia untuk berjuang mengusir Sang Meneer dari Indonesia. Awalnya hanya bermodalkan bambu runcing. Anwar akhirnya mendapatkan senjata rampasan dari tentara Belanda. Senjata ditangan, Anwar muda mulai merengsek. Memuntahkan pelurunya di barisan terdepan pejuang Indonesia.

"Pada awalnya tak ada senjata. Kami hanya bermodalkan bambu. Namun, dari tangan belanda yang berhasil kami bunuh, kami nisa memperoleh senjata. Dengan itulah kami menyerbu musuh. Mengambil topinya sebagai "cinderamata" dari medan tempur,";lanjut Anwar.

Hingga Akhirnya Indonesia merdeka. Belanda pergi dari tanah Bangsa. Tentu, kemerdekaan itu adalah hasil perjuangan pahlawan kita. Termasuk Si Anwar yang berjuang di dua episode perang tersebut. Anwar bertarung dengan gagah. Namun apa yang didapatkan sang Letnan?. Hingga detik ini Anwar masih berstatus pahlawan bangsa yang terabaikan. Pahlawan yang menyongsong hari tuanya dengan melakoni profesi sebagai pengemis. Indonesia merdeka, namun Anwar masih tetap "terjajah oleh hidup"!!.

Memang, dulu Anwar pernah diberi secarik kertas bertuliskan penganugrahan sebagai pejuang oleh Pemerintah. Namun karena jalan hidupnya yang sering berpindah tempat "surat wasiat" itu raib entah kemana. Padahal, surat itu adalah sebagai landasan Anwar untuk menerima haknya sebagai Veteran."


"Memang dulu saya diberi surat oleh Pemerintah. Kalau tak salahnya surat Bintang Grelya. Tapi surat itu sudah hilang. Kata orang surat itu adalah syarat untuk menerima tunjangan dari pemerintah. Tpi tak apalah, saya juga tak perlu itu. Kan sudah saya katakan kalau saya berjuang bukan untuk uang apalagi jabatan. Walaupun meminta-minta tapi saya tak menyusahkan orang lain. Saya sudah pernah hidup senang di atas kapal. Sekarang saatnya susah. Hidup seperti roda nak. Kadang di bawah. Sekali lagi, saya berjuang untuk Indonesia. Melihat Merah Putih berkibar tanpa gangguan itu adalah suatu kebanggaan tersendiri. Tak ada yang membuat saya bahagia kecuali melihat kibaran bendera Indonesia," celoteh Anwar.

Letnan Kolonel Anwar, pahlawan bangsa kini tak ubah hanyalah tubuh tua dekil, tak ada yang peduli. Anwar semakin pupus di tengah sibuknya Kota Bengkuang. "Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai jasa para Pahlawannya" kata Bung Karno. Namun itu hanyalah barisan kata, bukan kenyataan. Tak percaya? tanyakan itu semua pada Anwar. Pahlawan kita yang hinggga saat ini masih menengadahkan tangan untuk bertahan hidup.Memang Anwar tak minta apa-apa dari perjuangannya. Tapi, apakah kita tega melihat orang yang melepaskan kita dari jeratan penjajah harus terlunta. Mengemis untuk hidup. Tanah kemerdekaan yang kita pijak adalah hasil dari muntahan peluru Pahlawan mengusir penjajah. Namun kenapa kita menutup mata untuk itu. Apakah rasa penghormatan kepada para Pahlawan sudah pudar dihantam terjangan zaman. Sekali lagi, jangan lupakan Anwar yang telah gigih perjuangkan bangsa. Pemerintah? mungkin lupa juga akan nasib Sang Kapten.

sumber : kaskus.co.id
Read More >>